Teknik industri (dalam bahasa Iggris,
industrial engineering) adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari
manusia, bahan-bahan,
informasi, peralatan dan
energi.
[1] Hal ini digambarkan sebagai
pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik pada
matematika,
fisika, dan
ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan
desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.
[1] Bidang garapan teknik industri adalah sistem integral yang terdiri dari
manusia, material/bahan, informasi, peralatan, dan
energi.
[1] Dasar keilmuan teknik industri multidisiplin, karena teknik industri tidak hanya bertumpu pada ilmu
matematika dan fisika, tetapi juga ilmu sosial dan
manajemen.
[1]
Sejarah
Pada masa revolusi industri, James Hargreaves menemukan mesin pintal.
Teknik industri lahir sejak zaman Pra
Yunani kuno
[2] Pada masa itu, manusia menggunakan
batu dan
tulang sebagai peralatan kerjanya.
[2] Alat - alat yang digunakan mengalami perbaikan secara berkala, sehingga meningkatkan produktivitas pada persoalan
produksi.
[2] Hal ini terjadi sampai pada saat ini.
[2] Teknik industri sebenarnya berakar kuat pada masa
revolusi industri.
[2] Revolusi industri telah mengubah secara dramatis
proses manufaktur dan membantu lahirnya konsep – konsep
ilmu pengetahuan di kemudian hari.
[2] Inovasi teknologi yang terjadi pada waktu itu ditujukan untuk membantu dalam mekanisasi beberapa
operasional manual tradisional pada industri
tekstil.
[2] Beberapa penemuan teknologi pada masa revolusi industri,yaitu penemuan
mesin pintal yang ditemukan oleh
James Hargreaves (1765), pengembangan
water frame oleh
Richard Arkweight (1769), dan
mesin uap oleh
James Watt.
[2]
Tokoh
Frederic W. Taylor dikenal sebagai
Bapak Teknik Industri.
Pengembangan teknik industri tidak terlepas dari pengembangan
kosep-konsep yang ditujukan untuk mencari proses kerja yang efektif dan
efisien dari aspek manusia dan metode kerja.
[3] Konsep-konsep tersebut dikemukakan oleh beberapa ilmuwan yang telah berjasa dalam pengembangan bidang industri.
[3]
- Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, mengemukakan konsep perancangan produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga–tenaga kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi.[3]
- Charles Babbage dalam bukunya On Economy of Machinery and Manufacturers, mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas dalam suatu industri.
- Henry Towne dalam bukunya The Engineers as Economist, mengemukakan pentingnya peran para insinyur dalam memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam melakukan proses produksi.
- Frederic W.Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industri,
karena beliau merupakan ilmuwan yang mencetuskan tentang konsep teknik
industri. Beliau mengemukakan hal-hal yang menyangkut perancangan,
pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja dalam
proses kerja keilmuan teknik industri.
- Frank B. Gilbreth,
mengemukakan mengenai pentingnya pengaturan dalam merancang, tata cara,
dan prosedur kerja secara sederhana suatu industri, sehingga memperoleh
cara kerja yang efisien dan efektif.
- Henry Gantt, memfokuskan teknik industri pada konsep studi pekerjaan dengan pendekatan penyederhanaan kerja.
Program pendidikan
Program studi teknik industri berdiri pada
tahun 1908 di
Pennysilvania State University dengan
Profesor Diemer sebagai
kepala program.
[4] Beliau dikontrak oleh
Pennysilvania University untuk mengajar sebuah pendekatan
teknik mesin atas rekomendasi F.W.Taylor, yang kemudian disusun
kurikulum teknik industri secara terpisah dengan teknik mesin.
[4] Pendidikan teknik industri di
Indonesia diperkenalkan oleh
Mathias Aroef pada
tahun 1958, seorang
dosen ITB yang pernah menyelesaikan studinya di
Cornell University.
[4] Tahun 1960,
ITB membuka sub jurusan teknik produksi di jurusan teknik mesin, sebagai awal berdirinya teknik industri.
[4]
Peran
Teknik industri terintegrasi dalam 4 sistem yaitu manusia, material, peralatan dan energi.
[5] Hal ini menunjukkan semua sistem yang harus memproduksi atau meningkatkan nilai tambah, baik berupa barang maupun jasa.
[5] Oleh karena itu, seorang teknik industri mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengolah 4 sistem tersebut.
[5] Peran-peran seorang teknik industri adalah:
[5]
Merancang menunjukkan kemampuan kreatif mengkombinasikan pengetahuan
yang telah dimiliki ke dalam sebuah rancangan sistem. Sistem ini dapat
berupa pula merancangan sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang
multidisiplin, multiapproach dan multidimensi. Itulah sebabnya banyak
lulusan teknik industri yang bekerja pada bidang konsultasi.
Meningkatkan dapat diartikan sebagai manajemen. Pakar manajemen
mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara administrasi dan manajemen.
Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus
secara tepat dan teratur, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan
yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya manajemen
menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti
dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Sistem ini
mencakup kemampuan analisa, kemampuan manajemen proyek, berpikir secara
sistematis, sehingga berguna dalam memecahkan masalah.
Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian
langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap
rancangan sistem. Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk
berpikir jauh kedepan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Dalam 7
kebiasaan manusia efektif, konsep ini dikenal sebagai mulailah dari
hasil akhir yang diinginkan
(Begin With the End in Mind). Konsep
ini merupakan perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan
pemeliharaan, pembuatan, bahkan pengontrolan kualitas sehingga produk
dapat lebih cepat diterima oleh
pasar dalam kualitas optimal.
Bidang keahlian
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu
Sistem Manufaktur,
Manajemen Industri, dan
Sistem Industri dan
Tekno Ekonomi.
[6]
- Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan
teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi
sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi,
dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian,
pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan
aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang
dipelajari dalam sistem manufaktur sini antara lain adalah sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi.
- Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan
pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem
usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia
dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan
yang dipelajari dalam manajemen industri antara lain adalah manajemen
keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber daya
manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknik.
- Sistem industri dan teknok ekonomi adalah bidang keahlian yang
memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing
sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam sistem industri dan tekno ekonomi antara lain adalah statistika industri, sistem loogistik, logika pemrograman, operational research, dan sistem basis data.
Ilmu dasar
Teknik Industri mempunyai dasar keilmuan.Dasar ilmu tersebut adalah:
[7].
- Method engineering adalah studi
yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung maupun
tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan - perbaikan sistem kerja,
agar pekerjaan mudah dilakukan dan dalam waktu yang singkat.
- Ergonomi
adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang dengan
lingkungan kerjanya, terutama dengan hasil rancangan kerja.
- Perencanaan dan perancangan fasilitas meliputi penentuan lokasi
fasilitas, susunan tata letak fasilitas, dan seberapa besar fasilitas
yang akan ditempatkan.
- Simulasi diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sangat
sulit dilakukan dengan cara analitis. Dalam hal ini penggunaan komputer sangat diperlukan, sehingga perhitungan dapat berjalan dengan cepat dan menghasilkan penyelesaian yang cukup akurat.
- Material handling merupakan perpindahan material atau bahan dari satu lokasi ke lokasi yang lain atau di antara stasiun kerja.
- Riset Operasional
menjadi dasar dalam penetuan pola-pola dasar penerbangan yang efisien,
pola distribusi barang, dan pola jaringan operasi elektronik.
- Sistem Produksi
merupakan suatu aktivitas untuk mengolah penggunaan sumber daya yang
ada dalam proses penciptaan barang atau jasa dengan tujuan dapat
memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi dari proses produksi.
- Pengawasan Persediaan bertujuan mengakomodasikan tingkat aliran persediaan yang tidak selalu sama.
- Pengendalian Kualitas digunakan untuk menganalisis kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
- Manajemen berfungsi untuk perencanaan, pengorganisasian, dan fungsi pengawasan.
Organisasi
Organisasi yang mendukung berdirinya disiplin teknik industri, antara lain
American Society of Mechanical Engineering (ASME) di
Amerika Serikat.
[8] Organisasi ini merupakan
forum pertama yang mendiskusikan konsep teknik industri.
[8] Pada
tahun 1912, berdiri organisasi
The Efficiency Society dan
The Society to Promate the Science of Management yang kemudian pada
tahun 1915 keduanya bergabung menjadi
The Taylor Society.
[8] Organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan konsep-konsep manajemen umum yang diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor.
[8] Pada
tahun 1917, berdiri
Society of Industrials Engineers (SIE) yang mewadahi para
spesialis produksi maupun para
manejer sebagai bandingan terhadap
filosofi manajemen umum yang dikembangkan oleh Taylor.
[8] The American Management Association (AMA) berdiri
tahun 1922.
[8] Pada
tahun 1932, berdiri
The Society of Manufacturing Engineer (SME) dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan di bidang teknik
manufaktur dan mengaplikasikan
sumber daya organisasi untuk riset, menulis, publikasi, dan penyebaran luas informasi.
[8] Pada
tahun 1936,
The Taylor Society dan
The Society of Industrials Engineers bergabung menjadi
The Society Advancement Management (SAM).
[8] Pada
tahun 1948, berdiri
The American Society of Industrial Engineers (AIEE). Pada
tahun 1981, dengan didukung sekitar 70 negara,
AIEE berkembang menjadi organisasi internasional dengan nama
Institute of Industrial Engineers (IIE).
[8]
Prospek kerja
Prinsip-prinsip dasar ilmu teknik industri secara luas akan mampu
diaplikasikan di berbagai sektor lapangan kerja seperti industri
(pabrik) manufaktur,
pertanian,
rumah sakit,
jasa perbankan/
asuransi,
organisasi pemerintahan atau
militer, dan jasa
konsultan.
[9]
Referensi
- ^ a b c d Purnomo, Hari. Pengantar Teknik Industri. 2004. Yogyakarta. Graha Ilmu. Hal 8.
- ^ a b c d e f g h (Inggris) Zandin. K.B. Maynard's Industrial Engineering Handbook. 2001. New York. Fifth Edition. Page 19-21.
- ^ a b c Pujawan, I.N. Ekonomi Teknik. 1995. Jakarta. PT. Candimas Metropole. Hal 12-13.
- ^ a b c d (Inggris) Mc. Cormick,E.J. Human Factor in Engineering and Design. 1979.New Delhi.Mc-Graw-Hill. Page 43-45.
- ^ a b c d Peran Teknik Industri, Mufroni. Diakses pada 17 Mei 2010.
- ^ Bidang Teknik Industri, gl-es. Diakses pada 17 Mei 2010.
- ^ Nasution, Arman Hakim dan Prasetyawan, Yudha.Perencanaan dan Pengendalian Produksi. 2008. Yogyakarta.Graha Ilmu.Hal 4.
- ^ a b c d e f g h i (Inggris)
Kopelmen,R.E. Managing Productivy in Organizations, A Practical,
People-Oriented Perspective. 1986. Singapore. Mc Graw Hill International
Editions. Page 22.
- ^ Jurusan Teknik Industri, its.ac.id. Diakses pada 6 Juni 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar