Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat mata biasa. Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler (fob < fok). Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika digambarkan, perjalanan cahaya pada mikroskop tampak pada Gambar 6.40.
Fungsi mikroskop mirip dengan lup, yakni
untuk melihat objek-objek kecil. Akan tetapi, mikroskop dapat digunakan
untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena perbesaran yang
dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup. Pada
mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa
objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di
belakang lensa objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada
lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan
terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler
dapat dilihat atau diamati oleh mata, bayangan ini harus berada di
depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini dapat terjadi jika
bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Proses terbentuknya bayangan pada mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada Gambar diatas. Pada Gambar terlihat
bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya,
terbalik, dan diperbesar. Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler
menentukan panjang pendeknya sebuah mikroskop.
Panjang mikroskop atau jarak antara
lensa objektif dan lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke
lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler
atau secara matematis dituliskan
d = S’ob + Sok
dengan: d = panjang mikroskop,
S‘ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif, dan
Sok = jarak bayangan objektif ke lensa okuler.
Perbesaran total yang dihasilkan
mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh
lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler.
Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis
sebagai berikut.
M = Mob × Mok
dengan: M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop,
Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif, dan
Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler.
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi
Mok = Sn / fok
sedangkan perbesaran sudut yang
dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup, yakni, untuk
pengamatan tanpa akomodasi
Mob = S’ob / Sob
dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum
Mok = [Sn / fok] + 1
dengan fok = panjang fokus lensa okuler.
Untuk pengamatan dengan mata tidak
berakomodasi, bayangan dari lensa obyektif harus jatuh dititik fokus
focus okuler. Jadi panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi
adalah:
d = s’ob + fok
Keterangan:
fok = titik fokus lensa okuler
Contoh soal
Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus
lensa objektif dan lensa okuler masing-masing 10 mm dan 5 cm. Sebuah
benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan perbesaran
mikroskop pada pengamatan: (a) tanpa akomodasi, (b) berakomodasi
maksimum, dan (c) berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab
Diketahui: fob = 10 mm, fok = 5 cm, Sob = 11 mm, dan Sn = 25 cm
Jarak bayangan oleh lensa objektif
1/s’ob = 1/fob – 1/sob = 1/10mm – 1/11mm = 1/110mm
sehingga diperoleh S‘ob = 110 mm. Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif adalah
Mob = s’ob/sob = 110/11 = 10 kali
Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler
• pada pengamatan tanpa akomodasi
Mok = Sn/fok = 25 cm/5cm = 5 kali
• pada pengamatan dengan berakomodasi maksimum
Mok = Sn/fok + 1 = (25/5) + 1 = 6 kali
• pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, yakni S’ok = 50 cm,
1/sok = 1/fok – 1/S’ok = 1/5cm – 1/50cm = 11/50cm
Sehingga
Mok = Sn/Sok = 25 cm x (11/50cm) = 5,5 kali
(a) pada pengamatan tanpa akomodasi,
M = Mob × Mok = 10 × 5 = 50 kali
(b) pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum,
M = Mob × Mok = 10 × 6 = 60 kali
(c) pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm,
M = Mob × Mok = 10 × 5,5 = 55 kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar