Kadang dalam sebuah keluarga, kita sebagai anak selalu lebih dekat dengan ibu bahkan kakak atau adik,dibanding ayah. Taukah sebenarnya gimana ayah kita dibalik sikap tegasnya?
Saat kita main sampai larut, ayahlah yg mnyuruh ibu menelpon kita.
Saat kita mnangis, ayahlah yang mnyuruh ibu brtanya kenapa pada kita.
Saat kita ulang tahun, ayahlah orang yg mati-matian bekerja untuk membeli hadiah atau bahkan hanya sebuah kue kecil.
Saat kita sakit, ayahlah orang yg rela brusaha mencari dokter walau hujan atau apapun.
Saat kita lupa ibadah, ayahlah orang yg selalu mengingatkan kita.
Saat kita terluka, ayahlah orang yg mampu mengendong kita.
Saat kita tumbuh dewasa, ayahlah yg selalu menyelipkan nama kita dalam doanya.
Saat kita menikah kelak, ayahlah orang yang paling tak rela khilangan kita.
Tapi mengapa ayah selalu terlihat cuek?
karena ayah tidak ingin terlihat lemah oleh anaknya, ayah menangis saat menyendiri dan terlihat kuat saat bersama anaknya. Dan ayah hanya mengeluh kepada Tuhan.
Andai Tuhan bicara dengan ayah kita, “anakmu akan Ku panggil”, mungkin ayah akan menjawab “tukarlah nyawaku dengan nyawanya, aku ikhlas”.
Kadang kita mnghargai ayah hanya karna rasa takut, kadang kita lebih mudah cerita masalah ke ibu dbandingkan ayah. Sesungguhnya dibalik keras kepala ayah, tersimpan hati yg sangat lembut. Selagi ada kesempatan, banggakanlah dia, teruslah buat dia tersenyum.
Peluklah ayahmu karna ayah tak mampu ngalahkan egonya. Hargai, hormati, dan cintailah ayahmu melebihi cinta pada diri kita sendiri.
courtesy: anonymous
Tidak ada komentar:
Posting Komentar