Nilai adalah sesuatu yang berharga atau berguna. Dalam cerita Melayu klasik, sering terkandung suatu nilai. Ada bermacam-macam nilai dalam suatu cerita. Salah satunya adalah nilai moral, yakni nilai yang berkenaan dengan perbuatan baik dan buruk.
Contoh Soal Nilai/Amanat Sastra Melayu Klasik/Hikayat
Cermati kutipan hikayat berikut
Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba
membawa kain yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini
tuan hamba mengupah hamba. Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah
kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia menghukum atas seorang
tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan
apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia.
Jikalau anak kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga.
Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu. Maka katanya kepada
perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut
perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba
tiada tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Maka kata orang muda itu, “Hai perempuan yang bid’ah celaka yang
menduakan suami! Maka tatkala engkau peristri, bukankah engkau sudah
mati? Beberapa kali keluargamu untuk menanamkan tiada aku izinkan. Aku
pinta hanyutkan ke laut dan aku bersama-sama. Daripada kasihku akan
engkau maka setengah umurku bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia
Allah engkau dikembalikan hidup dalam dunia.”
(Hikayat Bayan Budiman)
Nilai moral yang terdapat pada kutipan Melayu Klasik tersebut adalah ....
A. Kesetiaan seorang istri kepada perintah suami.
B. Perlakuan adil seorang perdana menteri.
C. Perempuan yang baik yang tidak pernah berbohong.
D. Hakim selalu tunduk kepada tradisi kerajaan.
E. Nah koda kapal yang digoda oleh perempuan nakal.
Pembahasan
Carilah perkataan atau perbuatan tokohnya yang berkenaan dengan nilai
baik-buruk. Pada paragraf kedua, salah seorang tokohnya berbicara pada
tokoh perempuan, “Hai perempuan yang bidah, celaka yang menduakan
suami!” Dari perkataan itu secara tersirat, pengarang hendak
menyampaikan pesan tentang perlunya kesetiaan seorang istri kepada
suaminya.
Jawaban: A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar