Di seluruh dunia, banyak negara yang berinvestasi pada tenaga angin di darat maupun turbin lepas pantai. Sebuah organisasi nirlaba berbasis di Jerman yang mewakili asosiasi energi angin di lebih dari 100 negara, World Wind Energy Association, mengatakan bahwa nantinya akan ada diversifikasi pasar tenaga angin yang lebih besar.
Organisasi World Wind Energy Association (WWEA) mempromosikan pembaharuan energy, menyarankan pemerintah untuk membuat kebijakan, dan menjalankan pengembangan industri tenaga angin. Negara di Amerika Latin dan Afrika memasang peternakan tenaga angin pertama yang pernah dimiliki. Pasar tenaga angin yang lebih besar dan beragam juga berarti meningkatkan persaingan dan harga yang lebih baik bagi konsumen.
Berikut 10 dari banyak negara anggota WWEA yang menghasilkan tenaga angin terbesar.
1.China
Negara China mempunyai pasar angin terbesar dari negara manapun di
dunia ini. Berdasarkan data terakhir WWEA, China menghasilkan kapasitas
angina sekitar 67,7 gigawatts pada bulan Juni 2012 lalu. Bukan tidak
mungkin kini China bisa menghasilkan lebih dari 80 gigawatts.
Pengembangan tenaga angin skala besar telah dimulai kurang dari 10 tahun
yang lalu. Sejak itu, China telah berkembang menjadi mesin utama dalam
industri angin global. Tenaga angin sangat dibutuhkan di China karena
sumber energi konvensional di China tidak akan cukup untuk memenuhi
kebutuhan di masa depan.
2.Amerika Serikat
Amerika Serikat berada tepat di bawah China dalam peringkat total
kapasitas tenaga angin. Saat ini kapasitas tenaga angin yang dimiliki
Amerika Serikat mendekati angka 60 gigawatts. Jumlah ini disebabkan oleh
pemasangan per kapita di Amerika Serikat tidak pada jumlah yang
mengesankan. Selain itu, dukungan politik tenaga angin di Amerika
Serikat juga belum pasti, sehingga hal ini menciptakan tantangan bagi
produsen dan investor untuk mencari rencana stabilitas jangka panjang.
3.Jerman
Pasar tenaga angin di Eropa dipimpin oleh Jerman dengan total kapasitas
lebih dari 30 gigawatts, membantu Uni Eropa untuk melampaui 100
gigawatts tenaga angin yang dipasang musim gugur yang lalu. Meskipun
berfokus pada lobi batubara, namun Jerman tetap berkomitmen dengan
energi terbarukan. Tenaga angin dan energi terbarukan lainnya
mendapatkan dukungan publik yang kuat, kemudian dukungan ini
diterjemahkan dalam kebijakan politik.
4.Spanyol
Kapasitas tenaga angin Spanyol menunjukkan angka yang mengesankan,
tetapi keadaan ekonomi Spanyol menunjukkan sebaliknya. Spanyol berada
tepat di bawah Jerman untuk total kapasitas tenaga angin, dan negara ini
masih bergulat dengan krisis ekonomi yang dimulai tahun 2008 lalu.
Kondisi ekonomi ini menyebabkan kurangnya dukungan untuk energi
terbarukan. Spanyol tidak memiliki sumber daya fosil dan masih ada
kesenjangan antara potensial sumber daya dengan investasi energi
terbarukan.
5.India
Negara berkembang pertama yang memperkenalkan tenaga angin berskala
besar adalah India. Populasi yang semakin berkembang dan tingkat
pertumbuhan industri yang tinggi menciptakan peningkatan tuntutan
kebutuhan energi. India tidak memiliki sumber daya fosil, namun negara
ini telah berinvestasi dalam energi terbarukan meskipun pertumbuhan
tenaga angin di negara ini lebih lambat dari China.
6.Italia
Tahun 2011, publik Italia memutuskan adanya referendum untuk tenaga
nuklir. Hal ini masuk akal bagi sebuah negara yang tidak bergantung pada
impor bahan bakar fosil yang memutuskan berinvestasi dalam tenaga
angin. Namun, sektor energi terbarukan merupakan pisau bermata dua bagi
Italia karena adanya keterlibatan mafia Sisilia yang mengatakan bahwa
energi terbarukan bisa menjadi bisnis yang penting.
7.Perancis
Tahun 2012 lalu presiden Perancis, François Hollande, mengumumkan untuk
mengurangi ketergantungan negara pada tenaga nuklir. Pergeseran
kebutuhan energi merupakan langkah yang tepat, yang akhirnya menjadikan
Perancis sebagai negara terbesar ke-7 di dunia. Dewasa ini, perusahaan
Perancis merupakan pemimpin manufaktur teknologi dan tenaga angin.
8.Kanada
Kebijakan politik tentang energi di Kanada mendapat dukungan dari
provinsi. Secara keseluruhan, kapasitas tenaga angin yang dimiliki
Kanada lebih dari 5,5 gigawatts. Program energi angin, terutama di
Ontarlo dan Nova Scotia, telah mempunyai sistem insentif bagi investor
yang berbasis masyarakat yang merupakan elemen penting untuk mengambil
potensi pemegang saham di industri tenaga angin.
9.Brazil
Alasan Brazil berada di daftar 10 besar negara penghasil tenaga angin
adalah karena pertumbuhan industri di Brazil sangat tinggi. Lelang
terbuka energi angin pada harga dan kondisi yang tepat di Brazil
terbukti bisa mengalahkan gas, tenaga air, nuklir, dan batubara. Harga
tenaga angin di Brazil sekitar 5 sen per kilowatt-hour.
10.Denmark
Posisi buncit ditempati oleh negara yang menggunakan tenaga angin untuk
menggerakkan 28 persen listrik keseluruhan. Target Denmark mencapai 50
persen di tahun 2020 kelak. Denmark memiliki pengalaman dan pengetahuan
tentang cara mengintegrasikan tenaga angin ke dalam sistem. Misalnya
salah satu daerah di Denmark, lebih dari 100 persen listrik berasal dari
sumber daya terbarukan dan tenaga angin yang sebagian besar digunakan
untuk penghangat ruangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar