Rabu, 20 Februari 2013

Larutan Garam Bersifat Asam dan Terhidrolisis Total


a. Larutan Garam Bersifat Asam

Beberapa garam menghasilkan larutan asam ketika dilarutkan dalam air. Misalnya, jika garam LiCl dilarutkan dalam air, akan terbentuk ion Li+ dan Cl. Ion Cl tidak memiliki afinitas terhadap proton, melainkan hanya terhidrasi sehingga tidak mengubah pH larutan. Ion Li+ adalah asam konjugat dari basa lemah sehingga tingkat keasamannya lebih kuat daripada H2O. Oleh karena itu, asam tersebut dapat bereaksi dengan air menghasilkan proton. Persamaannya:

Li+(aq) + H2O(l) ⇄ LiOH(aq) + H+(aq)

Umumnya, garam-garam yang kationnya merupakan asam konjugat dari basa lemah akan membentuk larutan yang bersifat asam. Nilai pH dari larutan garam seperti ini dapat dihitung berdasarkan tetapan kesetimbangan asam konjugatnya.

Contoh Perhitungan pH Garam Berasal dari Basa Lemah
Berapakah pH larutan NH4Cl 0,1 M? Diketahui nilai Kb (NH3) = 1,8 × 10–5.
Jawab:
Spesi utama dalam larutan: NH4+ , Cl, dan H2O. Karena ion NH4+ merupakan asam konjugat dari basa lemah maka ion tersebut lebih asam dari air sehingga dapat bereaksi dengan air dan melepaskan proton. Persamaannya:
NH4+(aq) + H2O(l) ⇄ NH3(aq) + H3O +(aq)
Tetapan kesetimbangannya adalah
Nilai Ka (NH4+) dihitung melalui hubungan:
Ka (NH4+) = 5,6 × 10–10
Konsentrasi masing-masing spesi yang terdapat dalam keadaan kesetimbangan:

Konsentrasi Awal (mol L–1) Konsentrasi Kesetimbangan (mol L–1)
[NH4+]0 = 0,1 [NH4+] = 0,1 – x
[NH3]0 = 0 → [NH3] = x
[H3O+]0 ≈ 0 [H3O+]0 = x
Dengan demikian,
nilai x ≈ 7,5 × 10–6.
Konsentrasi ion H+ dalam larutan adalah
[H+] = x = 7,5 × 10–6 M
Oleh karena itu, nilai pH = 5,13. Dengan demikian, larutan bersifat asam.

b. Larutan Garam Terhidrolisis Total

Selain garam-garam yang telah disebutkan sebelumnya, masih terdapat garam yang kedua ionnya memengaruhi pH larutan, seperti CH3COONH4 dan NH4CN. Garam-garam tersebut di dalam air akan terurai membentuk ion-ion yang keduanya terhidrolisis. Oleh karena perhitungan untuk masalah ini sangat kompleks maka di sini hanya akan ditinjau secara kualitatif. Anda dapat memperkirakan apakah larutan akan bersifat asam, basa, atau netral dengan cara membandingkan nilai Ka untuk ion asam konjugat terhadap nilai Kb dari ion basa konjugat. Jika nilai Ka lebih besar dari nilai Kb, larutan akan bersifat asam. Sebaliknya, jika nilai Kb lebih besar dari nilai Ka, larutan akan bersifat basa. Jika nilai Ka dan nilai Kb sama, larutan bersifat netral.

Tabel 8.1 Nilai pH Larutan Garam Terhidrolisis Total
Ka > KbpH < 7 (asam)
Kb > KapH > 7 ( basa)
Ka = KbpH = 7 (netral)

Contoh Penentuan Sifat Larutan Garam dari Tetapan Asam Basa
Ramalkan apakah larutan garam berikut bersifat asam, basa, atau netral:
(a) NH4COOCH3; (b) NH4CN.
Jawab:
a. Spesi utama adalah: NH4+, CH3COO, H2O. Nilai Ka(NH4+) = 5,6 × 10–10; Kb(CH3COO) = 5,6 × 10–10 (lihat contoh soal sebelumnya). Oleh karena Ka(NH4+) sama dengan Kb(CH3COO) maka larutan bersifat netral.
b. Larutan mengandung ion NH4+ dan ion CN. Nilai Ka(NH4+) = 5,6 × 10–10, dan nilai Kb(CN) adalah
Oleh karena Kb(CN) lebih besar dari Ka(NH4+) maka larutan bersifat basa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar