Semarang - - Meski kurikulum 2013
sudah akan dilaksanakan, namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) belum memutuskan apakah Ujian Nasional (UN) yang akan
datang dipakai sebagai penentu kelulusan atau tidak.
Mendikbud M
Nuh mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa komposisi nilai akademis
dan nilai murni UN sebagai penentu kelulusan atau bahkan UN tidak ada
sama sekali.
"Kita belum memutuskan apakah nanti UN tetap ada
atau tidak. Atau kalau ada komposisinya berubah kalau sekarang 40:60 apa
nanti 50:50 apa terbalik 60:40," katanya usai Sosialisasi Kurikulum
Nasional Kurikulum 2013 di Kampus Universitas Islam Nahdlatul Ulama,
Jepara, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2013).
Dalam keterangannya lebih
lanjut, M Nuh menambahkan nantinya akan ada dua macam evaluasi proses
dan evaluasi output. Evaluasi proses adalah penilaian harian siswa
sedangkan evaluasi output adalah UN.
"Kami tidak membenturkan,
tidak mempertentangkan antara evaluasi output dan evaluasi proses,
dua-duanya penting. UN itu kan evaluasi output, yang sekarang mau kami
perkuat adalah evaluasi proses," tandasnya.
Dalam evaluasi
proses, lanjut M Nuh, portofolio, pekerjaan-pekerjaan, penilaian harian
dari siswa menjadi sangat penting. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi
setiap pertengahan semester.
"Tapi evaluasi tidak harus menunggu
sampai tiga tahun berakhir, tapi pertengahan semester tahun pelajaran
pun sudah harus kami lakukan evaluasi," papar M Nuh.
Kurikulum
2013 akan dilaksanakan dengan cara bertahap yaitu tahun ajaran 2013/2014
untuk kelas 1 SD kelas 4 SD, kelas 7 (1 SMP) dan kelas 10 (1 SMA).
Selanjutnya tahun ajaran 2014/2015, akan diberlakukan ke kelas 1, 2,
4,dan 5.
"Tahun berikutnya lagi kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Statistik bisa kita saksikan," ujar M Nuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar