Minggu, 17 Februari 2013

Tak Lolos & Tak Bisa Ikut SNMPTN 2013? Masih Ada SBMPTN 2013

Jakarta – Bagi para siswa yang nanti tak bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 karena sekolahnya tak terdaftar pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), atau tak lolos bukan berarti ‘kiamat. Masih ada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan ujian tertulis.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana SNMPTN 2013 Prof Dr Akhmaloka, ada 3 jalur masuk ke PTN. Selain SNMPTN juga ada SBMPTN dan seleksi mandiri.

“Siswa yang tidak lulus SNMPTN, boleh ikut lagi SBMPTN, paket C boleh ikut SBMPTN. Seleksi mandiri ke PTN masing-masing,” jelas Akhmaloka dalam jumpa pers di gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (1/2/2013).
SBMPTN ini menggunakan ujian tertulis, sama seperti SNMPTN yang lama. Selain itu, bila SNMPTN 2013 hanya untuk yang lulus UN 2013, maka SBMPTN bisa untuk lulusan 2 tahun sebelumnya.
“Belum ada jadwal pasti pelaksanaan SBMPTN. Baru akan dilaksanakan setelah pengumuman kelulusan SNMPTN. Kalau nggak lulus SNMPTN boleh ikut lagi SBMPTN, nggak ada larangan tentang itu,” jelas dia.
Kuota
Mengenai kuota atau ketersediaan kursi PTN pada SNMPTN, Akhmaloka mengatakan tahun 2012 jumlah pendaftar mencapai 300 ribu. Diperkirakan, tahun 2013 ini, yang akan mendaftar SNMPTN dengan sistem baru bisa mencapai 6 kali lipatnya.
“Perkiraan tahun ini 1,2 juta sampai 1,5 juta siswa. Hitung-hitungannya sih 1 juta, tapi kita lihat perkembangannya,” jelas Rektor ITB ini.
Sementara Mendikbud M Nuh mengatakan kuota kursi PTN untuk SNMPTN 2013 ini minimal 50 persen dari total kuota PTN.
“Minimal 50 persen dari total penerimaan PTN-nya. Kan kita tinggal kali aja dari total kuota PTN-nya dengan 50 persen, jadi ya segitu,” kata M Nuh yang belum bisa merinci kuota kursi PTN untuk SNMPTN 2013.
Sedangkan Sekretaris Panitia Pelaksana SNMPTN 2013 Rochmat Wahab memaparkan minimal kuota PTN untuk SNMPTN adalah 50 persen, SBMPTN 30 persen, dan jalur mandiri sisanya.
“Kalau jalur mandirinya tidak digunakan, berarti SBMPTN-nya juga 50 persen,” jelas Rochmat. (sumber: detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar